Kamis, 29 April 2010

Home Industri Mebel Bambu

Bambu salah satu tumbuhan yang mungkin mudah ditemukan disekitar kita dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, baik secara tradisional maupun modern. Di jaman dimana semua serba modern ini mungkin semua bentuk produk hampir menggunakan benda logam , keramik dan plastik sebagai bahan dasar.Tetapi siapa yang menyangka bahwa bambu menjadi Salah satu bahan baku andalan untuk furnitur, dari jaman dulu hingga sekarang produk bambu ini masih bisa bersaing menjadi produk sehari hari dikehidupan masyarakat baik dikawasan nasional dan internasional.Salah satunya adalah Subiantoro 27 tahun , pemuda yang terlahir di daerah sentra industri bambu ini, pada tahun 1997 meneruskan usaha yang telah lama dirintis oleh keluarga besarnya. Karena terlahir dari keluarga pengrajin, sudah sewajarnya apabila Subiantoro juga menekuni bidang ini dan melihat bahwa prospek usaha kerajinan bambu ke depannya cukup bagus. “ Tekun Jaya Muda “ adalah nama usaha industri mebel bambu yang dipimpin saat ini yang bertempat sentral pulau jawa ( Yogyakarta ).Adapun produk yang dihasilkan antara lain mebel (1 set meja dan kursi), dipan, gazebo, rumah bambu dan aneka macam kerajinan bambu.Produk utamanya yang menjadi andalanya adalah mebel, set meja dan kursi bambu.Produk kerajinan lainnya sebagian besar merupakan setoran yang diambil dari pengrajin lain untuk dibantu dipasarkan. Rata-rata kapasitas produksinya dalam 1 bulan mencapai 25 set mebel dimana 1 set mebel terdiri dari 1 meja dan 2 kursi.Bahan baku utama adalah bambu, rotan dan plitur/vernis.

Apakah keunggulan dan kelebihan dari produk yang ia produksi ini ? , menurut Subiantoro ada beberapa kelebihan dari produk yang telah ia buat . Pertama adalah produknya lebih kuat dan tahan lama dibanding dengan produk yang menggunakan bahan baku non bambu , kedua memiliki nilai seni yang tinggi dimana terlihat dari banyak bermacam macam bentuk yang mungkin belum tentu semua orang dapat membuatnya. Ketiga , harga yang jauh lebih murah, dan yang terakhir menurut Subiantoro adalah proses pencarian bahan bakunya sangat mudah dan murah dan dapat ditemukan dimana saja ucap seorang pengusaha ini.

Dalam kehidupan sehari hari produknya banyak diminati masyarakat dari tingkat kalangan bawah hingga atas ,khususnya untuk perabotan rumah tangga dan perkantoran. Produk ini cocok untuk digunakan dirumah anda misalkan meja dan kursi ruang tunggu , tempat tidur dan apabila anda seorang kolektor seni produk ini cocok menjadi incaran koleksi anda. Tak lupa Subiantoro juga memproduksi khusus untuk perlengkapan kantor seperti mebel set ( 1 meja 2 kursi ) untuk keperluan perlengkapan showroom atau event pameran dan juga souvenir untuk relasi bisnis kantor tersebut.

Untuk dapat menjalankan usaha bisnisnya ,Dalam sebulan kebutuhan akan bahan baku dan jenis pekerjaan yang diperlukan untuk pembuatan produknya antara lain:
Bahan baku dan Jumlah Harga
  • Bambu 3 truk(= 600 batang)/ bulan Rp. 2.000.000,-/truk
  • Rotan 50 kg / bulan Rp. 20.000,-/kg
  • Plitur/vernis 10 kg/ bulan Rp. 30.000,-/kg

Bahan baku diperoleh dari Jogja dan kota sekitarnya, sedangkan rotan dan plitur (asal damar) diperoleh dari pedagang yang mendatangkan dari wilayah pulau jawa.Saat ini Subiantoro dibantu oleh 12 orang tenaga kerja dimana masing-masing mempunyai tugas dan memperoleh fee tersendiri.Rinciannya sebagai berikut :

Jenis Pekerjaan, Jumlah Sistem Fee JumlahTukang (membuatkerangka dan merakit) 5 orang Borongan Rp 45.000/set Pasang rotan dan membuat 5 Orang Borongan Rp 20.000-50.000/setanyaman (sebagai sandaran tergantung ukuran dan dan dudukan) modelPlitur/vernis 1 orang Harian Rp 25.000-30.000/hariProses Produksi Proses membuat mebel bambu, pertama kali adalah menentukan model dan ukurannya. Bahan baku bambu kemudian dicuci hingga bersih kemudian dikeringkan, bila kondisi panas terik membutuhkan waktu 1 minggu untuk pengeringan. Setelah kering, bambu dipotong sesuai dengan ukuran dan model yang telah ditentukan.Potongan-potongan bambu tersebut dirakit sebagai kerangka mebel dengan cara dipaku atau diikat. Agar terlihat indah, bagian sambungan tersebut dibalut dengan rotan. Setelah kerangka terbentuk, dibuat sandaran dan dudukan pada masing-masing kerangka yang sudah terbentuk.Apabila model dudukan dan sandaran mempunyai motif, maka dilakukan pengukiran pada dudukan dan sandaran tersebut. Selanjutnya proses finishing, dimana mebel diamplas dan kemudian divernis.Dari sekian banyak pengrajin yang ada di daerah tersebut, Tekun Jaya Muda termasuk pengrajin yang cukup lama usianya. Hasil produksinya lebih halus, rapi dan lebih kokoh.

Saat ini, wilayah pasarnya terbagi menjadi beberapa area antara lain, Lokal Jogja , luar Jogja / pulau jawa dan luar negri. Untuk pasar dalam negri, penjualan per bulan mencapai lebih dari 60 set yang terdiri dari 15 set untuk penjualan lokal Jogja dan sisanya luar Jogja seperti Magelang, Karawang dan Kalimantan.Harga jual mebel bambu untuk pasaran dalam negeri antara Rp300.000,- – Rp700.000,- /set. Sedangkan penjualan untuk pasar luar negri yang sebagian besar pembeli dari Belanda, menurut Subiantoro, dalam 3 tahun terakhir mengalami penurunan. Penjualan terakhir tahun ini hanya 10 set mebel senilai Rp10 juta.Dengan semakin banyaknya pengrajin bambu, persaingan dalam pemasaran cukup tinggi meski masih dalam tingkatan fair dan hal ini yang memaksa para pengrajin untuk membuat ide kreatif yang baru.untuk saat ini Kondisi modal yang terbatas menyulitkan untuk penetrasi pasar dan pengembangan pasar baru.sampai saat ini , Subintoro memiliki cabang di Magelang dan Karawang yang keduanya merupakan kerjasama dengan pihak lain dalam pemasaran. Sedangkan untuk cabang pemasaran di Kalimantan merupakan cabang miliknya sendiri yang dikelola oleh adiknya.Rencana ke DepanRencana ke depannya, Subiantoro mencoba membuka cabang pemasaran baru di wilayah-wilayah yang belum terdapat kerajinan mebel bambu.Jadi, bila wilayah anda belum ada usaha sejenis dan anda tertarik untuk memulainya, tidak perlu keahlian membuat kerajinan bambu. Cukup dengan sediakan tempat pejualan dan sedikit modal untuk penyediaan sampel.

Adapun simulasi Usaha Home Industri Mebel Bambu yaitu :
PengeluaranBahan Baku
  • Bambu : 3 truk x Rp.2.000.000 = Rp.6.000.000
  • Rotan : 50 kg x Rp. 20.000 = Rp.1.000.000
  • Pernis : 10 kg x Rp. 30.000 = Rp. 300.000
  • jumlah = Rp 7.300.000

Tenaga Kerja

  • Tukang kerangka : 35 set x Rp. 45.000 = Rp. 1.575.000
  • Tukang Rotan : 35 set x Rp. 30.000 = Rp. 1.050.000
  • Tukang pernis : 30 hari x Rp. 25.000 = Rp. 750.000
  • Jumlah : = Rp. 3. 375.000
  • Total Pengeluaran : Rp.7.300.000 + Rp. 3.375.000 =Rp. 10.675.000

Pendapatan

  • Penjualan mebel dalam Negeri: 25 set x Rp. 500.000 =Rp. 12.500.000
  • Penjualan mebel Luar Negeri : 10 set x Rp. 1.000.000=Rp. 10.000.000
  • Jumlah = Rp.22.500.000
  • Keuntungan : Rp. 22.500.000 - Rp. 10.675.000 = Rp.11.825.000
suatu ide usaha bisnis produk yang sangat menguntukan, dengan modal awal yang tidak terlalu besar tetapi keuntungan yang didapat sangatlah besar. “ kapan anda akan menyusul jejak saya , anda tertarik ? ucap sang pengusaha muda ini .

Untuk proses pemesanan / pembelian dapat langsung menghubungi
Tekun jaya muda Yogyakarta , Jl. Malioboro no. 21 telp : 027 658349
Tekun jaya muda semarang , jl. Kali urang no. 187 telp : 024 9125349
(Sumber : Tim Bisnis UKM)

1 komentar:

  1. untuk di zaman modern ini sudah sangat susah untuk berbisnis furniture, mungkin untuk di luar wilayah ibu kota masih ada haraoan untuk berbisnis furniture,terutama di daerah malang. lebih baik usaha sembako yang tidak akan pernah hilang dari zaman ke zaman.

    BalasHapus